Minggu, 19 Februari 2012

Media dan Anak-Anak Muda

PEMBAGIAN kekuasaan (ekskutif, legislatif dan yudikatif) yang di gagas John Lock kini menjadi refrensi dunia dalam menjalankan kekuasaan. Distribusi kekuasaan menjadi penting sehingga ada check and balance dalam menjalankan pemerintahan, distribusi kekuasaan ini setidaknya bisa meminimalisir benturan-benturan kekuasaan dan kesewenang-wenengan yang melahirkan kepemimpinan yang otoritarianisme.
Untuk memperkuat posisi eksistensi tiga pilar demokrasi diatas, para pakar dan akademisi menempatkan pers  sebagai salah satu kekuatan penyeimbang kekuasaan. lebih jauh dari itu, pers menempatkan dirinya sebagai salah satu pilar demokrasi seteleh ekskutif, legislatif dan yudikatif. 

Jika kita sedikit menelisik sejarah pers Nasional, kita bisa menemukan fakta bahwa era reformasi adalah era kebebasan pers setelah kemerdekaannya di belenggu rezim orde baru selama 32 tahun. Tidak bisa dipungkiri bahwa pers memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mengawal masa transisi menuju demokrasi sejati. Pers semacam jembatan perantara antar rakyat dan penguasa. Dengan perannya yang begitu kuat ia mampu menyuarakan aspirasi rakyat dan dapat menguak kebobrokan pengusa. Jika pers turut mengambil bagian dalam upaya mengawal demokrasi serta memberikan pencerahan dan pendidikan politik kepada masyarakat, pertnyaannya kemudian adalah di mana posisi anak-anak muda?  

Dalam hemat saya, harus ada anak-anak muda calon pemimpin masa depan yang menguasai pers atau media. Ide-ide genial dan gagasan-gagasan produktif anak-anak muda untuk membangun daerah dan bangsa ini harus mewarnai media lokal dan nasional. Karena setelah kemenangan dalam merekonstruksi ide dan gagasan, di harapkan anak-anak muda juga harus menang dalam wacana mensosialisasikan ide dan gagasanya kepada publik. Dan media atau pers adalah sarana yang tepat dan paling efektif untuk itu. Sekarang ada social media seperti, facebook, twitter, blog, wordpress dan lain-lain, yang semestinya dikuasi anak-anak muda, bukan eranya lagi anak-anak muda calon pemimpin masa depan gagap teknologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar