Kamis, 16 Februari 2012

Kesatuan Gerak Anak Muda

CERITA anak-anak muda Indonesia, selalu mewarnai catatan emas  sejarah perjuangan bangsa Indonsia. Mereka selalu menjadi penggerak dan perekat  bangsa. Mereka menjadi ikon pemersatu gerakan melawan penjajah pada masa pra kemerdekaan. Karena pada saat itu mereka memiliki musuh bersama yaitu penjajah. Pada masa Orde Lama anak-anak muda Indonesia juga melakukan gerakan bersama melawan kemiskinan.


Dan Pada masa Orde Baru anak-anak muda Indonesia juga melakukan gerakan bersama melawan otoritarianisme. Yang terbaik dari Orde Baru adalah demokrasinya, tapi mengabaikan kesejahteraan. Saat itulah anak-anak muda tampil kedepan untuk melawan kemiskinan. Yang terbaik dari Orde Baru adalah kesejahteraanya tapi ia mengaibakan demokrasi. Dan saat itulah anak-anak muda menjadi garda terdepan dalam melawan otoritarianesme. Angakatan-angakatan anak muda diatas telah menuntaskan tugas sejarahnya dengan baik, dan mereka menjadi aktor di dalamnya. Mereka adalah pelaku sejarah, bukan pembaca sejarah.

Anak-anak muda era reformasi semestinya manjadi aktor sejarah, bukan hanya sekedar pembaca sejarah yang hebat. Karena setiap zaman pada setiap era ada pahlawannya. Dan musuh bersama anak-anak muda sekarang adalah Korupsi. Hati kita tentu enyuh dan sedikit risih melihat pemberitaan media tentang Korupsi yang melibatkan pejabat negara yang di lakukan secara kolektif-kolegial. Ketika pusaran kekuasaan menjadi  sarang Korupsi,  pertanyaannya kemudian adalah kepada siapa lagi rakyat menaruh harapan ?. Harus ada ada kesinambungan sejarah yang di bangun anak-anak muda angkatan 1928, 1966 hingga angkatan 1998.

Ada satu catatan yang perlu di garis bawahi dari gerakan yang di lakukan anak-anak muda masa lalu, yaitu kesatuan gerakan atau gerakan bersama. Kalau Korupsi di lakukan secara sistematis, maka upaya gerakan untuk melawannya pun harus di lakukan secara sistematis pula. Anak-anak muda harus duduk bersama, merapatkan shaf, merapikan barisan, menyatukan persepsi, menyamakan pandangan dalam upaya melawan kejahatan kemanusiaan, korupsi. Harus ada inovasi gagasan dari kevakuman ide yang ada untuk memutus mata rantai korupsi. Hal ini mengingatkan saya atas kata-kata bijak Khalifah Ali Bin Abi Thalib “Kejahatan yang terorganisir dengan baik akan dapat mengalahkan kebaikan yang tidak tertata dengan rapi. Pun sebaliknya, kebaikan yang terorganisir dengan baik akan dapat mengalahkan kejahatan yang tidak tertata dengan rapi”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar