PERISTIWA hijrah yang di lakukan Rasulullah dan para
sahabatnya 1432 tahun lalu, bukan merupakan pelariaian atas realitas dakwah yang
represif dan intimidatif yang bersifat massif yang di lakukan oleh kaum Quraisy
atas kaum Muslimin di Mekkah. Akan tetapi ia merupakan perintah Allah dan
merupakan strategi gerakan yang di lakukan Rasulullah. Setelah kurang lebih 15
tahun Rasulullah melakukan gerakan revolusi Tauhid di Mekkah, dengan menanamkan
aqidah yang benar.
Sebuah upaya mempersiapkan sumber daya manusia yang kuat dan tangguh untuk memulai babak baru perjuangan di Madinah. Sebuah fase dakwah babak baru telah di mulai oleh rasulullah di Madinah dan para sahabatnya dimana masjid sebagai basis gerakan.
Sebuah upaya mempersiapkan sumber daya manusia yang kuat dan tangguh untuk memulai babak baru perjuangan di Madinah. Sebuah fase dakwah babak baru telah di mulai oleh rasulullah di Madinah dan para sahabatnya dimana masjid sebagai basis gerakan.
Perubahan yang di lakukan Rasulullah atas para sahabatnya
yang pertama kali adalah Mindset
berpikir, hal yang disentuh Rasulullah atas para sahabatnya adalah Qalbu. Mindset berpikir dan Qalbu
ini lah yang berputar kencang menuju perubahan sikap dan prilaku. Dan ini
tercermin dari akhlak yang pancarkan para sahabat, benarlah apa yang di katakan
para ulama dakwah bahwa akhlak adalah buah dari keimanan yang kuat dan kokoh. Nilai-nilai universal kebaikan inilah kemudian
menjadi daya ungkit simpati masyarakat atas dakwah yang dilakukan rasulullah
dan para sahabatnya. Sehingga penakulukan Kota Mekkah yang di lakukan
rasulullah 10 tahun pasca hujrah tanpa tumpahan darah dan genangan air mata. Sebuah
penaklukan yang jauh dari hingar bingar kekerasan dan penindasan.
Risalah hijrah yang dilakukan Rasulullah ini sejatinya
menjadi inspirasi perjuangan umat Islam Manggarai Barat bahwa, jika ingin
melakukan perubahan yang pertama kali di sentuh adalah Mindset berpikir dan
Qalbu umat. Karena perubahan-perubahan besar bermula dari sana. Perjuangan
untuk merekatkan potensi umat Islam Manggarai Barat memang bukan pekerjaan
mudah, ia butuh waktu, butuh sumber daya, butuh strategi dan butuh inovasi perjuangan. Layaknya yang
di lakukan Rasulullah ketika dakwah di bendung secara massif oleh para penolak
dakwah maka atas perintah Allah Rasulullah melakukan hijrah.
Tantangan perjuangan kita tidaklah seberat yang di hadapi
rasulullah, tantang perjuangan kita justru datang dari internal umat Islam
sendiri, yang masih enggan untuk duduk bersama memecahkan persoalan umat.
Setidaknya, hijrah yang di lakukan umat Islam Manggarai Barat dalam hemat saya
adalah hijrah cara berpikir. Dari cara berpikir yang sempit menjadi cara
bepikir terbuka. Hijrah dari cara berpikir untuk kelompok dan golongan menjadi
cara berpikir untuk umat secara keselurhan. Dan hanya itu cara yang paling
efektif untuk merekatkan potensi-potensi yang berserakan menjadi satu kesatuan
yang kuat dan kokoh. Wallahu’alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar