Kamis, 16 Februari 2012

Inspirasi Semangat Hijrah

PERISTIWA hijrah yang di lakukan Rasulullah dan para sahabatnya 1432 tahun lalu, bukan merupakan pelariaian atas realitas dakwah yang represif dan intimidatif yang bersifat massif yang di lakukan oleh kaum Quraisy atas kaum Muslimin di Mekkah. Akan tetapi ia merupakan perintah Allah dan merupakan strategi gerakan yang di lakukan Rasulullah. Setelah kurang lebih 15 tahun Rasulullah melakukan gerakan revolusi Tauhid di Mekkah, dengan menanamkan aqidah yang benar.
Sebuah upaya mempersiapkan sumber daya manusia yang kuat dan tangguh untuk memulai babak baru perjuangan di Madinah. Sebuah fase dakwah babak baru telah di mulai oleh rasulullah di Madinah dan para sahabatnya dimana masjid sebagai basis gerakan. 

Perubahan yang di lakukan Rasulullah atas para sahabatnya yang pertama kali adalah Mindset berpikir, hal yang disentuh Rasulullah atas para sahabatnya adalah Qalbu. Mindset berpikir dan Qalbu ini lah yang berputar kencang menuju perubahan sikap dan prilaku. Dan ini tercermin dari akhlak yang pancarkan para sahabat, benarlah apa yang di katakan para ulama dakwah bahwa akhlak adalah buah dari keimanan yang kuat dan kokoh.  Nilai-nilai universal kebaikan inilah kemudian menjadi daya ungkit simpati masyarakat atas dakwah yang dilakukan rasulullah dan para sahabatnya. Sehingga penakulukan Kota Mekkah yang di lakukan rasulullah 10 tahun pasca hujrah tanpa tumpahan darah dan genangan air mata. Sebuah penaklukan yang jauh dari hingar bingar kekerasan dan penindasan.

Risalah hijrah yang dilakukan Rasulullah ini sejatinya menjadi inspirasi perjuangan umat Islam Manggarai Barat bahwa, jika ingin melakukan perubahan yang pertama kali di sentuh adalah Mindset berpikir dan Qalbu umat. Karena perubahan-perubahan besar bermula dari sana. Perjuangan untuk merekatkan potensi umat Islam Manggarai Barat memang bukan pekerjaan mudah, ia butuh waktu, butuh sumber daya, butuh strategi  dan butuh inovasi perjuangan. Layaknya yang di lakukan Rasulullah ketika dakwah di bendung secara massif oleh para penolak dakwah maka atas perintah Allah Rasulullah melakukan hijrah.
Tantangan perjuangan kita tidaklah seberat yang di hadapi rasulullah, tantang perjuangan kita justru datang dari internal umat Islam sendiri, yang masih enggan untuk duduk bersama memecahkan persoalan umat. Setidaknya, hijrah yang di lakukan umat Islam Manggarai Barat dalam hemat saya adalah hijrah cara berpikir. Dari cara berpikir yang sempit menjadi cara bepikir terbuka. Hijrah dari cara berpikir untuk kelompok dan golongan menjadi cara berpikir untuk umat secara keselurhan. Dan hanya itu cara yang paling efektif untuk merekatkan potensi-potensi yang berserakan menjadi satu kesatuan yang kuat  dan kokoh. Wallahu’alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar