KALAU sejarah di identikkan dengan masa lalu yang di kenang oleh
orang-orang masa kini, maka saatnya sekarang kita harus mampu
menciptakan sejarah masa depan kita, untuk kemudian dikenang oleh
generasi mendatang atau generasi sesudah kita. Selama ini mungkin kita
hanya menjadi pembaca sejarah yang amat cerdas, maka sudah saatnya kita
harus menjadi actor sejarah, kita harus mampu mengerahkan segala potensi
yang kita miliki untuk menjadi pelaku sejarah.
Mungkin kita bertanya, peristiwa apa yang hendak kita cipta sehingga
memiliki nilai sejarah yang amat monumental di masa mendatang ?. Tentu
peristiwa yang hendak kita cipta adalah peristiwa yang memberikan
manfaat bagi orang-orang di sekitar kita , serta turut memberikan
kontribusi bagi peradaban masa depan dengan rentetan peristiwa yang
sengaja kita buat masa kini. Sehingga benarlah apa yang di sabdakan
Rasulullah Muhammad SAW dalam sebuah hadistnya “khairunnas anfa’uhum
linnas” sebaik-baiknya manusia adalah yang memberikan manfaat bagi yang
lainnya. Hanya mereka yang memiliki ide-ide besar dan gagasan-gagasan
besar yang akan bertahan dalam pergulatan sejarah, bukan meraka yang
mambawa gagasan-gagasan kerdil yang dapat lenyap dalam lintasan sejarah.
Setiap zaman ada pahlawannya, setiap masa ada pembuat-pembuat sejarah.
Sayyid Quthb rela mati di tiang gantung hanya untuk mempertahankan
kebenaran di depan penguasa tiran, sehingga kemudian ia di kenang
sebagai ideolog dan peletak pertama gerakan pembaharuan Islam abad 20,
pemikiran-pemikirannya masih relefan dan menjadi refrensi kaum
intellectual masa kini. Bung Karno dalam berbagai pidatonya mampu
memberikan spirit semangat yang menggelora kepada bangsa Indonesia untuk
merebut kemerdekaan yang merupakan hak asasi setiap anak bangsa, hingga
akhirnya 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan diri sebagai bangsa
yang berdaulat. Bung Karno adalah pahlawan pada masanya, sehingga ia di
kenang dengan Bapak Proklamator. Tidak hanya Bapak Proklamator sejarah
menyematnya, karena pemikiran-pemikirannya yang amat cerdas, cemeralang
dan revolusioner, sehingga sejarah masa kini pun menyebutnya dengan
Bapak Revolusi. Dan sejarah adalah rentetan peristiwa masa lalu yang di
kenang oleh orang-orang masa kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar