Tutur katanya penuh santun serta syarat dengan makna, ia begitu ramah
saat berjumpa dengan siapa saja. Untaian kata-katanya terlihat jelas
bahwa, yang disampaikannya adalah perasaan dan tenaga jiwa yang memang
lahir dari hati yang bersih. Siapa saja yang berjumpa dengannya akan
memberikan kesan yang mendalam akan kesederhanaan dan kesehajaannya.
Sesedarhana dan sesahaja penampilan dan pembawaannya. Itulah kesan
dari seorang Hidayat Nurwahid, saat pertama kali saya berjumpa dengannya
di Hotel Ritch Carloton Jakarta, saat menghadiri MUNAS II PKS. Sebuah
pertemuan yang amat fantastis bagi seorang seperti saya yang datang dari
pelosok desa.
Mungkin saya dan juga kebanyakan peserta MUNAS melihat mantan ketua MPR
itu melalui Televeisi, serta membaca pemikiran-pemikirannya melalui buku
dan mass media. Saya juga yakin dan sadar bahwa saya dan beberapa
teman-teman peserta MUNAS tidak di kenal sama sekali oleh Hidayat
Nurwahid. Ia mungkin hanya tau bahwa, saya dan teman-teman yang lainnya
adalah kader PKS yang mengahadiri acara MUNAS. Tetapi pertemuan pertama
yang saya rasakan adalah seolah , saya dan Hidayat Nurwahid kawan lama
yang sudah lama tak berjumpa.
Ia begitu ramah, menyapa semua orang-orang yang datang kepadanya. Ada
seorang peserta MUNAS yang menghampirinya, hanya untuk memintanya
untuk foto bersama. Ketika ia mendekat Justru Hidayat Nurwahid yang
terlebih dahulu menyapanya dengan salam, tidak hanya itu, Hidayat pun
menanyakan kabar peserta MUNAS tersebut. Dengan sedikit agak malu,
peserta MUNAS menjawab salam sang tokoh. Ia begitu dengan sabar berdiri
dengan cukup lama, karena ada banyak peserta MUNAS yang menghampirinya
hanya sekedar untuk berpose bersama
Saya sepertinya mimpi bertemu dengan Hidayat Nurwahid. Tetapi, sejanak
saya sadar bahwa, memang saya betul-betul bertemu, bersalaman dan foto
bersama dengan Presiden PKS yang ketiga tersebut. Hidayat NUrwahid
adalah orang yang wawasanya sangat luas, pengetahuannya amat mendalam,
yang tidak hanya di kenal didalam negeri akan tetapi pemikiran
-pemikirannya juga di akui masyarakat internasional.
Saya mempunyai keyakinan yang cukup kuat, bahwa pertemuan saya dengan
Hidayat NUrwahid adalah bukan kebetulan. Tapi ia adalah skenaria Allah.
Terima kasi ya Allah, Engkau telah mempertemukan saya dengan seorang
pemimpin yang rendah hati, yang mungkin barang langka kita jumpai orang
seperti Hidayat di negeri yang bernama Indonesia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar