KALAU saja simpul-simpul kekuatan Umat Islam Manggarai Barat, bekerja
maksimum untuk sebuah proyek peradaban persatuan umat. Kalau saja
simpul-simpul itu, tidak merasa kelmpoknya yang paling hebat. Dan kaalu
saja simpul-simpul kekuatan umat itu, bekerja dan berkarya menurut
bidang garapannya masing-masing. Yakinlah bahwa, persoalan sebesar
apapun yang di hadapi umat Islam Manggarai Barat, akan dapat
terselesaikan dengan baik. Tentu dengan kerja keras, kerka cepat dan
kerja tuntas.
Kita punya MUI, ia adalah simpul kekuatan umat yang sangat strategis
untuk membangun persatuan umat. Jika ia bekerja maksimal,maka ia akan
mampu merekatkan keretakan umat yang mungkin saja selama ini terjadi.
Kita juga punya LPTQ, ia adalah lembaga yang mewadahi pengembangan
tilawatil qur’an. Semua kita tentu berharap bahwa, alqur’an bukan hanya
sekedar bacaan untuk kemudian di lombakan. Tapi, ia adalah petunjuk
yang dapat mengarahkan umatnya menajadi umat yang hanif, takut akan
kebeseran Allah.
Kita juga punya Muhammadiyah, ia adalah simpul kekuatan umat yang kalau
saja, ia terus melakukan pembinaan umat melalui lembaga pendidikan yang
ia dirikan, bukan tidak mungkin akan lahir para pemikir-pemikir dan
intelektual-intelektual Islam Manggarai Barat di masa mendatang. Kita
juga punya Nahdlatul Ulama dan Nahdaltul Wathan, mereka adalah simpul
kekuatan umat, yang kalau saja majelis-majelis ta’lim yang mereka
dirikan terus mengarahkan umat untuk terus bertaqrab kepada Allah. Maka
akan lahir umat-umat yang memahami Islam, yang tidak hanya di ucapkan
dengan lisan, tapi ia juga di yakini dengan hati, serta mampu
meng-operasionalisasi-kan ajaran islam dalam kehidupan nyata.
Di Manggarai Barat juga punya madrasah-madrasah, ia adalah laboratorium
pendidikan yang akan melahirkan cendikiwan-cendikiwan dan
pemimipin-pemimpin tangguh di masa mendatang. Dan pada saat yang sama,
kita juga punya ikatan Imam dan Khatib se- Manggarai Barat, ia adalah
simpul-simpul persatuan yang dekat dengan umat, yang kalu saja ia
optimal dalam membimbing, membina dan mengarahkan umat kepada persatuan
umat maka, akan terjadi evolusi besar-besar cara berpikir umat Manggarai
Barat, dari cara berpikir sempit yang mementingkan diri dan golongan,
berubah dan mewujud menjadi cara berpikir terbuka, dan siap menerima
segala perbedaan pandangan.
Kita juga punya remaja masjid, namun ia nampaknya mati suri, tak
beraktifitas, tapi eksistensi kelembagaanya masih ada. Kalau saja remaja
masjid, punya segudang aktifitas yang mengarahkan generasi muda kepada
hal-hal yang bermanfaat, yakinlah bahwa tidak ada lagi cerita anak-anak
remaja Islam di Manggarai Barat, yang suka hura-hura, yang suka
mabuk-mabukan, dan kenakalan khas remaja lainnya. Remaja adalah pusaran
energi peradaban, yang tidak hanya fisiknya yang kuat, tapi pemikirannya
juga melampaui ketegaran jasadnya. Pisau analisis pemikiranya masih
jernih, dan masih bebas dari kepentingan.
Sekali lagi, kalau saja simpul-simpul kekuatan umat tersebut di atas,
bekerja dan berkarya menurut bidang garapannya masing-masing, dan
terhindar dari penyakit (ashabiyah) merasa diri, kelompok dan
golongannya yang paling hebat dan berperan. yakinlah bahwa, cita-cita
besar umat Islam Manggarai Barat, untuk mewujudkan kepemimpinan ummat di
masa mendatang, pasti akan terrealisasi . Dan sebetulnya, ini hanya
masalah waktu. Sekali lagi hanya WAKTU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar